SEKILAS INFO
Friday, 06-12-2024
06 / Dec / 24
Fri - Dec / 2024
  • USBN-BK di SMA Mardi Yuana Serang: Sebagai salah satu syarat kelulusan, siswa di wajibkan mengikuti Ujian Sekolah...

Sejarah SMA Mardi Yuana Serang

post

SMA Mardi Yuana Serangpertama kali berdiri pada tahun 1951/1952. Alamatnya berada di Jl. Haji Abdullah No. 2 Serang. Kepala Sekolah pertama adalah Pater Blummen, OFM, kemudian digantikan oleh Romo A.S Wirio Suwarno, OFM (Romo Tono). Pada saat itu SMA Mardi Yuana hanya membuka satu jurusan saja, sehingga dikenal sebagai "SMA C". Pada tahun 1955 jumlah kelas tetap tidak bertambah. Jumlah siswanya tiap kelas antara 20 sampai 30 siswa.

 

Tahun 1970-an pemerintah menetapkan bahwa setiap SMA harus membuka tiga jurusan. SMA A untuk jurusan bahasa, SMA B untuk jurusan Pasti Alam dan SMA C untuk jurusan Sosial. Karena jumlah siswa tidak bertambah banyak, ditambah penetapan pemerintah untuk membuka tiga jurusan, SMA Mardi Yuana makin mengalami kesulitan untuk membiayai operasional sekolah maupun penggajian guru-gurunya. Akhirnya diputuskan untuk membubarkan diri. Siswa-siswanya disalurkan ke SMA Negeri Serang atau sekolah lain berdasrkan pilihan orang tuanya.

 

Pada tahun 1978/1979, atas usul banyak orangtua terutama yang beragama Kristen dan Katolik, Bapak J. Djemingoen dengan dukungan Romo FX. Teguh Suwarno, Pr (Ketua Perwakilan Yayasan Mardi Yuana Kota Serang - Cilegon) menghadap Sr. Yoanita, SFS (Ketua Yayasan Mardi Yuana Pusat) untuk meminta izin menghidupkan kembali SMA Mardi Yuana Serang. Atas dukungan Mgr. Ignatius Harsono, Pr (Uskup Bogor) dan kesanggupan Bapak Djemingoen untuk hanya meminjam nama "Mardi Yuana", tetapi mandiri dibidang keuangan dan tenaga pengajar, mulailah dibuka penerimaan siswa baru, dengan SK Pendirian Sekolah No : 107/102. Kep/E.79 dari Kanwil Depdiknas tanggal 29 Nopember 1979. Lokasi sekolah berpindah ke Jl. K. H. Syam’un no. 3 Serang. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada siang hari.

 

Dalam lima tahun, perkembangan sekolah cukup meyakinkan. Hal ini terbukti dari kesanggupan untuk mengelola uang sekolah guna membiayai operasional sekolah dan menggaji para guru. Pada bulan April 1983 Romo Teguh Suwarno mengundurkan diri sebagai Ketua Perwakilan, kemudian yayasan mengangkat Romo T. Suhardi, Pr sebagai Ketua Perwakilan yang baru. Dengan Surat bernomor 71/MY-IV/83 tanggal 23 April 1983 tentang penyetaraan uang sekolah, Yayasan Mardi Yuana Pusat meminta supaya pengelolaan sekolah diserahkan kepada Yayasan. Kemudian Bapak J. Djemingoen menyerahkan pengelolaan sekolah terutama keuangan ke Yayasan Pusat, sementara dia tetap sebagai Kepala Sekolah disamping tugasnya sebagai guru tetap (PNS) di SMA Negeri Serang.

 

SMA Mardi Yuana Serang sampai dengan tahun 2016 masih secara bersama-sama menggunakan gedung yang sama dengan SMP Mardi Yuana Serang. Sekolah ini Memiliki berbagai fasilitas yang cukup menunjang untuk proses belajar mengajar, seperti buku-buku perpustakaan dan alat-alat pendidikan, laboratorium, komputer dan lain-lain.

 

Karena semakin menurunnya jumlah murid SMA Mardi Yuana Serang dari tahun ke tahun, maka pada awal Tahun Pelajaran 2017/2018, Sr. M. G. Dwiatmi Riantini, FMM. S.Pd. selaku kepala Perwakilan Mardi Yuana Serang berdialog dengan beberapa Guru, mempertimbangkan untuk memindahkan SMA ke Gedung Biara susteran FMM Serang yang tidak digunakan sebagai upaya agar SMA dapat masuk pagi dan meningkatkan daya saing untuk mengembalikan minat para calon siswa.

 

 

Pada awal Tahun Pelajaran 2018/2019 saat-saat yang ditunggu oleh segenap guru dan Orang tua akhirnya terwujud dilaksanakan pembangunan Gedung baru SMA, yang di tandai dengan Misa Peletakan Batu Pertama oleh Bapa Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. pada tanggal 21 Agustus 2018.